.::+ memoarea +::.

Seringkali manusia baru nyadar memiliki sesuatu yang berharga setelah kehilangannya.
Tapi memang kita enggak memiliki apa pun kecuali hanya pinjaman.
Enggak punya kuasa menolaknya karena untuk menggerakkan satu jari saja kita pakai izinNya.

Dan innalillahi juga buat listrik yang makin hari makin rajin padam.
Enggak pandang pagi siang malam, enggak pandang di mana sedang apa, enggak pandang usia, apalagi gender, langsung main byar-pet aja.
Lagipula semua barang elektronik bisa cepat rusak kalau begini terus..

Salut deh buat pak walikota...
Kalau Medan menjadi sangat meriah dengan gerakan lampujalanisme yang bikin gebyar sana sini, sedangkan jatah listrik kami jadi dikurangi? Energinya bukan sedikit. Apa ini yang disebut sebagai 'menuju Medan kota metropolitan'? Miris ah..
Err, i hope i was wrong... but yang paling saya harap pilkada (pemilihan kepala daerah) yang lagi heboh ini bakalan meresidu hasil terbaik untuk...yah...walaupun menjadikan kota Medan sebagai kota metropolitan sekaligus tidak meninggalkan nilai relijiusnya. *Lho?*

Barusan lagi coba menyelesaikan tugas yang kata seorang temen, "Ai, sadar gak sih kalo tugas mtvr ai itu susah skali..?!"
Iya. Tugas yang dikasih sebagai pengganti mid ini. Dan saya lebih milih tugas dengan konsekuensi berhadapan dengan birokrasi dan mesti fokus level 3! Dibanding ujian lisan...
Uih..engga tahu dh. Yang penting dikerjain saja. Tapi karena mati lampu ide tadi buyar smwa..hie..

Setitik cahaya di dalam kegelapan sangat berguna ya...
gdubraakkks..!
* kejedot*

Posted by me Friday, April 29, 2005

0 Comments: