Assalamualaikum Piku, hiatus always ya... maafkan saya.

Sebenarnya untuk apa saya punya blog kalau ditelantarkan sedemikian rupa sehingga sering hiatus.
Awalnya saya bikin blog ini didestinasikan untuk "my virtual room" di mana dan kapan saja saya online disinilah saya singgah. Menulis sesuka hati, mengutip dan menyimpan artikel yang saya anggap bagus, mencatat kegiatan saya, menyimpan gambar-gambar unik, juga sebagai bookmark situs-situs yang sering saya kunjungi, etcetera.
Awalnya namanya "my piku online" yakni nama catatan harian saya sejak kecil. Piku. Bocah kecil dan selalu kecil tapi bijak dengan gambar apel di kepalanya.
Namun sekarang diganti dengan "simplimemoarea". Kenapa? Hanya masalah rasa saja.
Awalnya saya tidak tahu apa arti blog itu sendiri. Mungkin blog inilah yang pertama kali saya lihat sebagai tempat yang 'Wah, ini website apa ya..? Hal-hal pribadinya bisa dibaca sembarang orang. Tapi... sepertinya menarik...!" Hanya saja awalnya saya tidak berpikir untuk berbagi.
Tetap seperti catatan atau diary yang bersifat privasi.
Dan tentu saja bisa di-personalize performancenya.
Namun lama kelamaan saya berpikir, bagaimana jadinya kalau dipublish. Mungkin sedikit lebih rame lebih menyenangkan. Apakah layak. Jadi saya tambahkan guestbook dan shoutbox seperti blog-blog lain. Namun saya masih belum memberi link saya pada siapa-siapa. Selain pada adik(alm.) yang jauh barangkali kangen *maaf, ka sudah bikin blog yang ka janjiin buat Ais, walau lambat, tapi sekarang ataupun nanti blog itu engga akan pernah Ais isi...*
Akhirnya blog ini di-openhouse-kan juga.
Terbtas sih. Hanya pada netter atau blogger lain yang kemungkinan besar tidak saling kenal. Kenapa ya? Hanya masalah rasa saja. Hie..
Sekitar dua tiga bulan saya ber-blog ria, saya membaca tentang blog di tempat suhu blog indonesia yang sangat terkenal di kalangan blogger, saya mendapat ilmu baru apa itu blog. Apa coba. Sepanjang-panjangnya penjelasan yang ada, blog itu adalah... catatan browsing, curah pikiran, atau apa saja yang ingin diposting. Walau bersifat personal tapi biasanya dapat dinikmati juga oleh orang lain. Inilah menyenangkannya blog, kita bisa mempublish apa saja dan kita yang menentukan apakah layak dipublish atau tidak. Seperti membuat media DIY (Do It Yourself), daripada mengirim tulisan ke majalah atau media-media sohor berulangkali ditolak padahal bagus menurut kita, ya discrap saja di blog yang juga merupakan media.
Lalu saya juga menemukan blog-blog yang mungkin sungguh memiliki makna dalam menulis postingannya. Satu hal yang baru lagi. Iya, kenapa tidak. Sesungguhnya tulisan yang kita tulis dan dibaca oleh banyak orang, memiliki tanggung jawab sosial, kalau enggak terlalu berat menyebutnya dan kelihatannya. Apa. Kenapa kita tidak menyelipkan menulis hal kebaikan dan itu barangkali bisa sedikit bermanfaat. Saya suka membaca tulisan-tulisan blogger lain yang memang berbakat memainkan kata-kata tanpa canggung dan isinya benar-benar canggih. Sedangkan saya masih berharap dari rajin membaca saya juga akan mahir menulis penuh kualitas. Seperti mereka. Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling banyak manfaatnya bagi orang lain. Being khairunnas. Rite?
[?] tentang saya...
Kenapa saya malas menulis? Kadang saya mengira saya tidak berbakat. Tapi katanya, semua orang bisa baca-tulis kan? Saya tidak malas menulis, saya memiliki diary sejak smp walau ada yang sudah hilang. Saya ikut kepengurusan mading dan buletin di sekolah. Menurut buku-buku tentang how to be a writer. Banyak kejadian penulis terkenal memiliki diary dan memulai semangat menulisnya karena rajin mengisi diary. Walau diary saya dulu lebih banyak gambar atau pun tempelan gambar dari majalah, tapi juga ya ada tulisannya. Lantas kenapa saya susah untuk menghasilkan katakanlah tulisan-tulisan yang berkualitas. Moody? Mungkin. Karena tidak menyenangkan menulis sesuatu yang dipaksakan. Kecuali tugas kuliah atau mengarang saat uas. Mau tidak mau.
Lagipula saya orang yang mungkin lebih cendrung otak-kanannya daripada sebaliknya. Sukar pada sesuatu yang bersifat sistematis dan formal. Diusahain juga enggak bagus-bagus amat. Makanya mungkin di kepengurusan mading smu saya pj komik dan di kuliahan ini di pengurusan buletin jadi bagian artistiknya. Jadi... begini... kalau memang jalannya tidak kesitu berarti tidak perlu pemaksaan. Ada kelebihan ada kekurangan. *ngeles...*
Eh tapi menulis itu penting buat saya. Apa guna banyak baca kalau kita tidak bisa menuangkan isi pikiran kita hasil dari bacaan itu ke dalam tulisan. Yang notabene tulisan itu menjadikan hasil bacaan kita bermanfaat juga bagi orang lain.
Kalau untuk sekarang mengapa sering hiatus itu mungkin sudah bawaan juga dari pertama *lho?* Lagipula Piku, sepertinya sekarang kondisi saya sering tidak sehat. Sering merasa terlalu capek. Apakah bawaan pikiran? Sungguh. Sejak balik dari aceh tempo hari sudah 4 kali demam. Kehujanan sikit, minum es sikit, kecapean sikit, begadang sikit, mikir sikit, langsung deh meriang. Kadang susah tidur juga. Manja jadinya badan ini. Entahlah. Biasanya jarang sebegininya. Mungkin kurang asupan atau kurang olahraga atau kurang istirahat. Minum obat warung, tidak biasa pula.
Soalnya inget pesen ibu (alm.): jangan sembarangan beli obat. Banyak-banyak minum air putih saja. Istirahat dan makan. Mandi air hangat.
Lagipula katanya penyakit itu menghapus sebagian dosa. Jadi banyak merenung dan berdoa. *duh, kalo sakit gini jadi ingat ibu terus...pingin ngumpul...*
Pesen abang: itu kan banyak zat kimia entah apa-apa. Jadi kalau enggak anjuran lebih baik ga usah deh.
Pesen kakak sepupu: daripada obat-obat itu mendingan di infus saja. Mau? :p
Pesen penyiar radio: Sekali dua mungkin tak apa. Tapi kalo kebiasaan sakit dikit minum obat, ntar bisa keterusan dan berpengaruh pada ginjal atau hati...
[?] tentang kuliah...
Fotografi jurnalistik ---> yang menyenangkan karena praktiknya jelas prospeknya. Sepertinya saya jadi makin mengerti. Ceritanya dulu sebelum ada mata kuliah fotografi dasar ini dengan dosen yang sama, saya sama sekali tidak tertarik dengan dunia fotografi. Megang kamera foto saja segan ^ ^. Pokoknya sama sekali blank-lah. Tapi lumayan jadinya saya tahu apa itu rana, diafragma, teknik framing, makro, blablabla. Dan kemarin mengumpulkan tugas hasil foto tingkat tinggi (amatirannya :p) sepertinya belum jago deh.
Pendapat umum ---> Dosennya menyenangkan, hanya saja jam masuknya terlalu siang. Saat dimana orang-orang biasanya tidur siang. Dan tidak ada yang bisa digantikan.
Mtv ---> Manajemen televisi, kerjaannya buat program acara. Kami untuk variety show, ada yang misteri, dan reality show juga. Nah untuk mistery saya pinginnya pada kelompok yang bertugas, bagaimana caranya supaya tayangan misteri tapi mendidik dan tidak menjurus ke pembodohan. Jadinya lumayanlah yang diangkat berhubungan dengan budaya setempat. Not bad lah.
Media Siar ---> Jarang masuk nih dosennya. Tapi sepertinya jago menulis dan bahasa tulisannya enak dibaca.
Desain grafis ---> Mungkin lebih banyak teori walau seharusnya mana bisa begitu. Lagipula teorinya banyak yang ‘di luar jalur’ alias menurut saya pribadi, apa yang diajarkan lain dengan yang selama ini saya tahu. Agak ngambang juga.
Pikom ---> Perbaikan mata kuliah dasar karena cukup vital juga. Niatnya ambil mata kuliah itu semester ini karena dipegang oleh dosen yang berbeda, eh, di tengah-tengah acara ternyata diganti lagi oleh dosen yang sama! Sontak satu ruangan anak perbaikan pada kerjab-kerjab mata saja :))
Metode penelitian komunikasi ---> Seorang profesor yng khusus mata kuliah ini tidak seorang pun mahasiswa yang datang sesudah dia boleh masuk. Tidak ada toleransi terlambat sama sekali. Tapi untunglah baginya kehadiran tidak diperhitungkan. Tugas kami hanya praktik membuat skripsi. Datang untuk mengajukan judul membahas dan ditolak. ^ ^ Untuk informasi, sampai saat ini saya baru dapat masuk sekali namun alhamdullilah judul yang diajukan langsung diterima.
Sebentar lagi sudah mau mid semester. Tyme goes by...
Saya harus tetap bersemangat semester ini. Walau semester kemarin nilai saya agak turun. Ternyata firasat yang terus bertanya-tanya yang membuat saya down sesaat akan kuliah semester semalam, mungkinkah itu pertanda...
Tapi saya tidak boleh menyerah pada keadaan. Saya harus tetap berusaha dan tetap yakin semua akan baik-baik saja.
Mereka bilang saya: cukup 'kuat' ya? Mendengar cerita-cerita orang lain yang mungkin lebih tidak beruntung dari saya...yang bagaimana itu semua membuat mereka down teramat sangat. Kepedihan yang mendalam.
Yah. Saya tidak tahu bagaimana mereka melihat saya.
Hanya saja saya berusaha untuk tidak terlalu memikirkannya. Saya ikhlaskan saya lapangkan segalanya saya tahu semua adalah milikNya. Saya dan kita semua juga akan demikian pula.
Saat saya bersama teman-teman saya merasa masih banyak yang bisa dan harus saya lakukan. Saya senang berada di antara mereka. Menguatkan saya bahwa saya bisa tegak dan melanjutkan langkah. Saya melupakan bahwa saya pernah merasa sangat limbung.
Walau tidak dapat tertahan rasa kehilangan itu saat dimana saya sendiri dan terpikir semua yang terjadi. Saya yang tidak sempat melihat mereka di saat-saat terakhirnya. Mungkin inilah baiknya ayah yang tidak mengizinkan saya untuk sampai melihat banda waktu saya ke aceh. Hanya sampai bireuen. Saya tidak kesempatan menyaksikan bagaimana kacaunya di sana. Rumah dan kota. Selain dari televisi.
Baiklah Piku sampai di sini. Entah kapan lagi saya akan posting. Yang jelas saya tidak perlu memaksa diri. Seperti sebuah kalimat yang pernah saya baca dari postingan entah siapa, "tidak ada yang akan terjadi bila belum waktunya."
Warmest regards,
Airin, yang menyayangimu.
0 Comments:
Post a Comment
<< home