.::+ memoarea +::.

Kata-kata yang terbayang lugu di benakku. Diziz suara-suara underground, work. Dimana batas-batas etika tercampakkan dan semua bebas menghujat straight to the point without basa basi. Kedengarannya lucu, kadang kita menyangka now it's turn to underdog. tapi pikiran-pikiran kritis itu selalu dapat bangkit kembali mengajukan sudut pandangnya. Applause dan suara tawa, sinisme dan LOL. Semua berkepala baja. xp

Sebenarnya tidak ada yang menang atau kalah karena kebenaran is only one. Pada akhirnya problema SARA yang unthouchable menjadi ajang blak-blakan. Sungguh menarik, tidak ada yang perlu merasa bertanggung jawab kaeknya. Democrazy. Hanya saja kubu-kubu pertahanan hanya ada dua pilihan, yang ngawang-ngawang, poros tengah atau idealism netral nonsense itu. This is pro or contra.

Eh tapi walopun bagus juga kita mengetahui pemikiran2 lateral, apakah itu akan merelevansikan apa yang dinamakan ANOMIE, lantas menjadi krisis dan berlanjut ke revolusi. Yah walo menurutku perubahan (dinamika) adalah suatu yang berharga, tapi bukankah semua manusia mencari kebahagiaan dan untuk itulah saran bijak 'ciptakan hukum di antaramu' satu-satunya solusi.

Yap. Dunia ini ga sempit. Sama sekali engga. Orang-orang yang merumuskan suatu kebetulan langsung ngerasa kalo pure luck adalah egonya. Hmm...dunia yang mana sekarang. Keluar dulu dari tempurung masing-masing, walaupun yang bilang juga mestinya ga luput dari dogma ini. Ok, menurutku kebetulan itu telah dirumuskan Allah.

Bukan, bukan hal serius, dan juga ngerasa arogan sama seperti semua. Apakah arogan itu ada korelasinya dengan kebenaran. Orang yang namanya nyari basis kebenaran, ga bisa sengotot itu.

Katanya he is the real lurfer. Bener ga sih. Duh siapa yang sok sejuknya kadang bikin aku salut juga. Mm...masuk akal sih...tapi aku butuh penjelasan advanced secerah mungkin. Soalnya kadang-kadang disconnect. Dan ini cukup berbahaya mengoyak sedikit keteguhanku yang sudah berkarat. Kayak tiba-tiba terpelanting trus jadi aneh. Aneh. Apa? Apa? Apa?

Bukan apa-apa. Yang aneh bisa ngotot, kenapa yang benar ga bisa berspekulasi.

Khazanahku makin behave. Alhamdulillah, soalnya aku ingin menolong agama. Dan jaminan itu salah satu determinan.
Dan id b fan, yang telah berani menyuluh emosi menghinakan seseorang yang suci. Sah-sah aja. Dan buat dia itu keren. Cuman aku belajar satu, keep calm and u know who is da winner.

Yang pasti aku telah memilih satu pilihan. Dan aku tahu aku memang ga bisa lari darinya, aku dan my inner voice. Lain dari itu, ya engga pastilah.. mm.. Ngantuk.com.
Yaaawwwnnnnsssss.

Posted by me Saturday, March 13, 2004

0 Comments: